Air Terjun Wawondiku Konawe Utara
Jelajahsultra.com – Destinasi di Konawe Utara memang tidak ada habisnya untuk dibicarakan, khususnya wisata tirta. Sebut saja matarombeo, salah satu spot tujuan para wisatawan mancanegara dalam berpetualang maupun melakukan penelitian.
Kabupaten yang berlambangkan gunung oheo ini, juga mempunyai banyak destinasi wisata air terjun, salah satunya adalah Air Terjun Wawondiku.
Secara administratif, Air terjun wawondiku terletak di desa Awila Puncak, Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara.
Keunikannya, air terjun yang berada di tengah hutan belantara ini, mempunyai banyak tingkatan bahkan lebih banyak dari air terjun moramo. Walaupun Air Terjun Wawondiku tak sebesar air terjun tumburano, namun petualangan menuju wawondiku adalah tantangan dan daya tarik tersendiri.
Sepanjang perjalanan, Kamu akan merasakan tantangan yang luar biasa, dari melewati hutan, tebing, dan menyusuri sungai yang sangat jernih.
Yang perlu kamu waspadai, terkadang dalam perjalanan gerombolan anoa tiba-tiba muncul di bantaran sungai untuk mencari makan.
Dari hasil maping yang Kami lakukan, jarak tempuh untuk pulang pergi dari desa ke air terjun sejauh 9,8 Kilo meter dengan waktu tempuh selama 4 jam. Jadi perjalanan yang ideal adalah Kamu menginap semalam dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Akses ke Desa awila puncak dari Kota Kendari kurang lebih 3 jam, dilanjutkan dari jalan poros mulai berjalan kaki menyusuri jalan setapak di pinggir sungai, perjalanan normal akan memakan waktu selama 4 jam atau lebih, tergantung seberapa lama Kamu sering beristirahat.
Jika Kamu memaksakan untuk trip dalam sehari, maka perjalananmu tidak akan maksimal, karena kamu membutuhkan waktu 8 jam untuk pulang dan pergi, tentunya waktu menikmati air terjun juga akan berkurang.
Selain itu dari titik star (7 Mdpl) ke air terjun (372 Mdpl) memiliki jalur panjang, berliku dan mengikuti aliran sungai. Akan sangat melelahkan berjalan di dalam air yang penuh dengan batu dan pasir serta sesekali kamu harus mendaki bukit bukit untuk memotong jalur sungai.
Sama halnya dengan air terjun lainnya, air terjun yang memiliki tinggi 30 meter ini hanya akan menarik jika dikunjungi saat musim penghujan. Lebar sungai mencapai 10-15 meter, dikelilingi gugusan gunung sehingga mempunyai banyak percabangan anak sungai.
Jalur tracking yang panjang sangat memuaskan bagi Kamu yang suka dengan petualangan. Lokasi landai di dekat aliran sungai bisa kamu jadikan tempat untuk beristirahat dan mendirikan tenda.
Pakailah sepatu tracking yang kuat, jangan memakai sendal jepit. Bawa perlengkapan P3K yang lengkap, jas hujan, drybag, GPS (kalau ada) dan bawa plastik untuk membawa kembali sampah.
Sebaiknya lakukan perjalanan di akhir musim hujan, buat jadwal rop yang matang dan logistik cadangan. Dan yang paling penting, kamu dapat meminta bantuan kepada penduduk sekitar untuk menjadi pemandumu untuk menghindari tersesat.